Jika kita amati kondisi lalu lintas di kota-kota besar di Indonesia, semakin hari tampak semakin padat bahkan cenderung macet. Namun hal ini tidak menyurutkan niat orang untuk membeli kendaraan pribadi baik itu kendaraan roda dua maupun mobil beraneka jenis seperti city car, hatchback, sedan, Sport Utility Vehicle (SUV), Multi Purpose Vehicle (MPV). Apalagi tersedia berbagai fasilitas menarik yang diberikan oleh para produsen kendaraan seperti keringanan bunga kredit, dan penawaran untuk trade in (tukar tambah).
Sebagai konsumen yang cerdas, kita perlu memikirkan dengan saksama beberapa hal di bawah ini sebelum memutuskan untuk membeli mobil mengingat harganya yang tidak murah, nilainya yang cenderung menurun seiring perjalanan waktu, dan biaya perawatan yang cukup banyak (pembelian bahan bakar, perawatan mesin, AC, dan body, penggantian ban, pembayaran pajak kendaraan bermotor, pembelian asuransi kendaraan), termasuk dampaknya terhadap kelestarian lingkungan hidup:
1. Mengapa saya perlu membeli mobil
Mari kita lihat beberapa alasan orang untuk membeli mobil, lalu bandingkan pengeluaran sebelum dan sesudah membeli mobil. Jika ternyata pengeluaran meningkat, apakah keuangan Anda sudah siap menghadapinya?
Jika Anda sudah memiliki motor dan ingin membeli mobil untuk mobilitas bersama keluarga di akhir pekan (dengan anak 2 orang atau lebih), bandingkan biaya perawatan mobil plus cicilan (jika menggunakan fasilitas kredit) dengan biaya jika menggunakan transportasi umum (seperti taksi, atau mobil sewaan).
Jika Anda ingin mengganti mobil yang sudah lama dengan yang baru maka bandingkan biaya perawatan mobil lama (termasuk penggantian spare part yang usang karena usia) dengan biaya perawatan mobil baru plus cicilan (jika menggunakan fasilitas kredit).
Jika Anda ingin membeli untuk anak yang sudah memasuki bangku kuliah dan butuh kendaraan, bandingkan biayanya jika menggunakan kendaraan umum atau sewa indekos di dekat tempat kuliah.
2. Jenis mobil apa yang saya butuhkan
Berbagai jenis mobil tersedia di pasaran, maka mari kita lihat jenis apa yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Jika Anda lebih sering menggunakan mobil untuk mobilitas bersama dengan jumlah lebih dari 4 orang atau memuat banyak barang, maka Anda membutuhkan mobil tipe MPV yang dapat menampung banyak penumpang.
Jika hanya akan digunakan untuk mobilitas anak bersekolah sehari-hari, jenis city car atau hatch back yang paling sesuai karena bentuknya yang compact dan irit bahan bakar.
Jika mobil sering digunakan untuk menempuh jalan dengan medan berat (menanjak, rusak, berlumpur), maka tipe SUV yang lebih tepat, namun dengan konsekuensi konsumsi bahan bakar yang cukup besar (boros). Mobil SUV dengan penggerak 4 roda (4 wheel drive) lebih cocok dipilih jika Anda sering menggunakannya di jalan yang berlumpur atau off road. Jika Anda lebih banyak menggunakannya di jalan biasa maka pilihlah SUV dengan penggerak 2 roda (2 wheel drive).
Jika mobil lebih sering digunakan untuk jumlah orang sedikit (kurang dari 5) dan menempuh jalan yang sering macet, maka tipe city car atau sedan hatch back yang lebih cocok karena sesuai kapasitas tempat duduk dan cenderung lebih irit bahan bakar.
Jika Anda lebih sering melewati jalan macet di dalam kota maka mobil dengan jenis transmisi automatic lebih cocok, meskipun konsumsi bahan bakarnya cenderung lebih boros. Jika mobil hanya digunakan pada waktu akhir pekan atau liburan, maka menggunakan mobil bertransmisi manual tidaklah masalah.
3. Berapa kemampuan saya untuk membeli mobil
Membeli mobil sebaiknya dengan cara tunai, mengingat nilai mobil yang terus menurun dan tidak sebanding dengan bunga kredit yang harus Anda bayar. Namun jika kebutuhan akan mobil sudah tidak bisa dihindarkan sedangkan Anda belum memiliki uang tunai sejumlah harga mobil incaran Anda, menggunakan fasilitas kredit dari Bank atau lembaga pembiayaan (multifinance) patut dipertimbangkan.
Pada saat menggunakan fasilitas kredit, Anda harus mempunyai uang tunai untuk membayar TDP (total down payment) yang terdiri dari komponen: DP atas harga mobil (30% dari harga mobil), biaya asuransi, cicilan pertama, dan biaya administrasi.
Dalam kerangka perencanaan keuangan, maksimum total cicilan yang masih bisa ditoleransi adalah 30% dari penghasilan bulanan Anda. Jika Anda sudah memiliki cicilan KPR (Kredit Pemilikan Rumah), maka total cicilan KPR dan cicilan mobil Anda maksimum 30% dari penghasilan.
Sebagai contoh, penghasilan per bulan Anda Rp 10 juta, maka total cicilan yang masih bisa ditoleransi adalah Rp 3 juta per bulan. Anda sudah memiliki cicilan KPR sebesar Rp 2 juta, maka saat Anda akan mengambil fasilitas kredit untuk mobil maksimum cicilannya adalah Rp 1 juta.
Jika mobil yang Anda butuhkan ternyata cicilannya Rp 3 juta per bulan, maka Anda bisa memperbesar pembayaran DP atau memperpanjang jangka waktu pinjaman. Perlu diketahui, saat ini jangka waktu pinjaman untuk mobil pada umumnya maksimal adalah 5 tahun. Jika opsi tersebut belum mampu Anda lakukan, maka pilihan lain adalah mencari mobil lain dengan fitur yang dapat memenuhi kebutuhan Anda namun harga yang lebih rendah. Jika tidak menemukannya pada mobil baru, mobil bekas pun dapat menjadi pilihan.
Untuk membeli mobil bekas dengan fasilitas kredit, umumnya bank atau lembaga pembiayaan hanya bisa membiayai mobil dengan usia tidak lebih dari 5 tahun. Jadi jika Anda hendak membeli mobil bekas pada tahun 2012, maka mobil tersebut haruslah dibuat antara tahun 2007–2012.
Anda dapat menggali informasi perihal tips-tips memilih mobil bekas dari majalah atau situs otomotif agar jangan sampai membeli mobil yang bekas tabrakan hebat, terendam banjir, banyak kerusakan mesin, atau hasil curian.
4. Berapa besar biaya perawatan mobil yang mampu saya tanggung
Memiliki mobil bukan hanya melulu memikirkan DP dan cicilan, tapi juga konsumsi bahan bakar, perawatan berkala (mesin, AC, body), penggantian spare part sesuai waktu yang direkomendasikan oleh pabrik, penggantian ban, membayar pajak tahunan dan lima tahunan, dan pembayaran premi asuransi. Perawatan yang baik dan cara memperlakukan mobil yang baik di jalan akan memperpanjang usia penggunaan mobil Anda.
Pilihlah mobil dengan konsumsi bahan bakar yang irit, apalagi jika Anda menggunakan mobil itu untuk menempuh jalan yang macet atau perjalanan jauh setiap hari. Gunakan bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mobil agar mesin mobil lebih terawat. Jika mobil baru Anda mendapatkan fasilitas garansi perawatan mesin (waktu atau kilometer tempuh) yang lebih panjang tentunya akan lebih baik. Pastikan spare part mobil Anda mudah diperoleh di bengkel-bengkel resmi dengan harga yang terjangkau.
Gantilah ban minimal setiap 70.000 km atau usia 4 tahun atau jika sudah menunjukkan penurunan ketebalan yang signifikan. Sebab, ban yang aus akan sangat berbahaya jika terus digunakan terutama pada kecepatan tinggi, jalan yang licin dan rusak. Utamakanlah keselamatan.
Umumnya mobil dengan kapasitas mesin yang makin besar akan memperbesar pula biaya pajak kendaraan. Jika Anda (atau anggota keluarga yang terdapat dalam satu Kartu Keluarga) memiliki mobil lebih dari satu buah, maka akan dikenakan pajak progresif. Besarnya tergantung pada masing-masing wilayah. Misalnya
- Kendaraan pertama : 1,5% dari NJKB (Nilai Jual Kendaraan Bermotor)
- Kendaraan kedua : 2% dari NJKB
- Kendaraan ketiga : 2,5% dari NJKB
- Kendaraan keempat : 4% dari NJKB
- Lebih dari empat kendaraan : tetap 4 % dari NJKB
Jika Anda akan mengganti mobil lama Anda dan terhindar dari pajak progresif maka Anda harus memblokir nomor mobil Anda (segera setelah terjual) di Samsat tempat mobil lama didaftarkan.
Membeli asuransi untuk mengganti kerugian akibat kerusakan mobil sangat disarankan agar Anda tidak harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk memperbaiki mobil Anda yang mengalami kecelakaan, terkena dampak bencana, atau pencurian. Uang yang harus Anda keluarkan hanya sebesar premi dan Own Risk (OR) atas setiap kejadian. Untuk mobil baru yang diperoleh dengan fasilitas kredit, biasanya bank atau lembaga pembiayaan akan mensyaratkan asuransi All Risk/Comprehensive selama jangka waktu kredit dan preminya dibayar bersama TDP atau dimasukkan dalam komponen kredit. Sedangkan jika kita membeli tunai, kita dapat membeli asuransi All Risk/Comprehensive dengan jangka waktu 1 tahun, dan diperpanjang setiap tahun selama kita memiliki mobil tersebut. Untuk mobil bekas, umumnya asuransi All Risk/Comprehensive hanya bisa diberikan untuk mobil dengan usia kurang dari 10 tahun. Jika lebih dari itu, biasanya perusahaan asuransi hanya bisa memberikan penggantian kerugian jenis Total Loss Only (TLO), di mana kerugian yang dapat diganti adalah jika terjadi pencurian atau kerusakan mesin dan body hingga lebih dari 75%.
Nah, bagaimana Anda bisa merencanakan keuangan agar tidak kewalahan membayar semua biaya tersebut? Alokasikan dana setiap bulan untuk membiayai cicilan, perawatan berkala, dan penggantian spare part meskipun biasanya perawatan berkala itu akan jatuh setiap 3 atau 6 bulan sekali. Sedangkan untuk pembayaran premi asuransi, pajak tahunan dan lima tahunan, serta penggantian ban dapat dialokasikan dari dana tahunan (misal dari THR atau bonus).
5. Seberapa lama saya berencana untuk memakainya
Umumnya mobil harus mengalami penggantian spare part besar dan mahal pada usia 5 tahun, sehingga orang cenderung akan mengganti mobilnya sebelum umur 5 tahun. Namun jika Anda sudah merasa cocok dengan mobil lama dan dapat merencanakan keuangan dengan baik maka Anda bisa menggunakan mobil hingga usia lebih dari 5 tahun. Ini berarti Anda harus memilih mobil yang tangguh dan merawat mobil dengan baik.
Nah, sebelum membeli mobil baru di tahun baru, pikirkanlah secara matang dan pilihlah secara bijak sesuai kebutuhan dan rencanakan keuanganAnda agar pengeluaran untuk membeli dan merawat mobil tidak menguras isi kantong Anda.
Source : ifpc.kontan.co.id